Senin, 03 Februari 2014

Rekayasa Cuaca Terkendala Hujan pada Malam Hari


 

Selasa, 4 Februari 2014 08:00 wib
Prajurit TNI AU mempersiapkan tabung berisi garam yang akan disebar dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 di Lanud Halim Perdanakusuma. (foto: dok Sindo)
Prajurit TNI AU mempersiapkan tabung berisi garam yang akan disebar dengan menggunakan pesawat Hercules C-130 di Lanud Halim Perdanakusuma. (foto: dok Sindo)
JAKARTA - Kepala Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) Hujan Buatan, Heru Wibowo, mengungkapkan penggunaan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) tahun ini lebih terkendala lantaran hujan yang mengguyur kota Jakarta lebih banyak terjadi saat malam hari. Penggunaan TMC akan lebih efektif digunakan pada siang hari.

“Yang kita punya TMC untuk penerapan pada siang hari. Kalau sudah malam, kita enggak bisa berbuat apa-apa. Tahun lalu hujan masih bisa dikendalikan karena hujan kebanyakan terjadi siang hari,” kata Heru kepada Okezone, Senin (3/2/2014) malam.

Heru menjelaskan, hujan tahun ini meski intensitas lebih rendah dibandingkan dengan tahun lalu, namun terjadi dengan skala sering dan bertahan lama sehingga cukup menyulitkan tim penerbangan untuk menyemai garam dari udara.

“Tahun ini, hujan derasnya hanya sebentar. Tapi hujan tidak besar beruntun dan merata. Kalau tahun lalu, hujan sering pada malam hari dan hujan tidak mengguyur setiap hari,” terang Heru.

Heru berharap, pemerintah bisa segera memfasilitasi untuk penggunaan TMC pada malam hari agar hujan yang mengguyur ibu kota bisa lebih dikendalikan. “Ya bagi kita penting dilengkapi peralatan baik siang maupun malam hari agar antisipasi musim hujan bisa lebih efektif,”ucapnya.

Seperti diketahui, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Badan Pengkajian Penerapan Teknologi (BPPT) telah melaksanakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengatasi banjir di Jakarta yang menelan anggaran sebesar Rp20 miliar. (ful)
(trk)

0 komentar:

Posting Komentar