Ledakan terdahsyat pertama bernama The Farthest Recorded Explosion. Mungkin anda cukup asing dengan nama ledakan tersebut. Ledakan ini lebih dikenal dengan istilah Big Bang. Pancaran sinar Gamma yang paling kuat diketahui pernah terjadi di alam semesta ini. Sinar yang memancar dari area yang sangat jauh namun terlihat adalah GRB 090423, dapat menjangkau “dunia” kita dari kejauhan 13 Milyar tahun cahaya dari bumi. Ledakan yang hanya terekam sekitar kurang dari 1 detik tersebut diketahui telah melepaskan energi dahsyat lebih besar dari energi yang dilepaskan oleh matahari dalam 10 M. Banyak teori para ahli mengatakan dari ledakan Big Bang inilah Tata Surya dan Alam Semesta kita terbentuk seperti sekarang.
Teori Big Bang adalah model kosmologi yang berlaku yang menggambarkan perkembangan awal alam semesta. Big Bang adalah teori ilmiah yang teruji dan diterima secara luas dalam komunitas ilmiah. Menurut teori ini, Big Bang terjadi sekitar 13,77 miliar tahun yang lalu, yang demikian dianggap usia alam semesta. Setelah itu, alam semesta dalam keadaan yang sangat panas dan padat kemudian mulai berkembang dengan cepat. Setelah ekspansi awal, alam semesta berubah menjadi dingin sehingga sebuah energi cukup memungkinkan untuk dikonversi menjadi berbagai partikel subatomik , termasuk proton, neutron, dan elektron.
2. Shadow-casting Supernova
Supernova adalah gugusan bintang-bintang yang sering meledak, dan menimbulkan cahaya terang dari semua galaksi yang ada. Supernova paling terang yang tercatat dalam sejarah itu terlihat di konstelasi Lupus pada musim semi 1006. Ledakan emas yang luar biasa (yang sekarang dikenal sebagai SN 1006) berlangsung kira-kira 7.100 tahun cahaya, sangat terang hingga cukup untuk membaca dan menulis pada malam hari bahkan tetap terlihat selama berbulan-bulan pada waktu siang hari.
Bintang supernova dapat melepaskan energi setara dengan energi matahari yang dilepaskan matahari seumur hidupnya. Ledakan supernova dapat meruntuhkan sebagian besar material bintang pada kecepatan 30.000 km/s (10% kecepatan cahaya) dan melepaskan gelombang kejut yang mampu memusnahkan medium antarbintang. Jika bukan karena debu dan gas, ledakan ini akan bisa terlihat dari Bumi pada ratusan tahun silam. Lokasi bintang yang meledak ini sendiri berada sekitar 28.000 tahun cahaya dari Bumi, dekat dengan pusat galaksi Bima Sakti.
3. Comet Shoemaker-Levy 9
Pada tahun 1994, tepatnya pada 16 hingga 22 Juli 1994 terjadi sebuah tabrakan komet dengan planet, namun bukan dengan planet bumi. Komet Shoemaker-Levy 9 demikian nama komet tersebut bertabrakan dengan planet Jupiter dan menghasilkan ledakan yang cukup spektakuler. Planet raksasa Jupiter merobek tarikan gravitasi komet menjadi fragmen-fragmen terpisah hingga menjadi 1,8 mil (3 km) lebarnya, dan komet tersebut bergerak menghantam pada kecepatan 37 mil (60 km) per detik.
Tabrakan terbesar itu menciptakan sebuah bola api yang naik sekitar 1.800 mil (3.000 km) di atas cloudtops Jovian dan membuat kegelapan total di lebih dari 7.460 mil (12.000 km) ukuran Bumi. Ledakan dari tabrakan ini diperkirakan memiliki daya ledak dengan kekuatan 6.000 gigatons TNT. Peristiwa ini menyadarkan dunia betapa ancaman hantaman komet dan asteroid terhadap semua planet dan satelitnya, termasuk Bumi, adalah nyata adanya. Permukaan Bulan, Mars dan Merkurius masih merekam jejak-jejak hantaman tersebut dalam berbagai
0 komentar:
Posting Komentar