Pada dasarnya, aktivitas bisnis dapat dikelompokkan dalam tiga aktivitas utama, yaitu aktivitas produksi (Production Activity), aktivitas distribusi (distribution activity), dan aktivitas konsumsi (consumption activity).
Gambar 1.2. Jenis-jenis Aktivitas Bisnis
Pada gambar 1.2. di atas menjelaskan bahwa jenis-jenis aktivitas bisnis terbagi menjadi :
1. Produksi
Setiap kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa. Perusahaan dapat memilih tiga alternatif jenis produk barang atau jasa yang akan dihasilkan, yaitu produk primer, sekunder atau tersier. Disebut produk primer jika dalam proses pembuatan barang tidak mengalami proses perubahan bentuk. Masih alami belum dicampur dengan bahan-bahan lain, misalnya kayu. Disebut produk sekunder jika mengolah bahan baku menjadi barang jadi melalui proses perubahan bentuk, misalnya kayu jadi meja, lemari. Untuk produk tersier diluar kedua produk tersebut, tetpai hanya memfasilitasi layanan jasa terhadap kedua produk di atas (primer dan tersier), misalnya transportasi, perbankan, hotel dsbnya.
2. Distribusi
Aktivitas bisnis yang melakukan pemindahan barang dan jasa dari satu tempat ke tempat lainnya misalnya bisnis di bidang jasa kargo.
3. Konsumsi
Aktivitas konsumsi mengacu pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan permintaan terhadap barang dan jasa yang ditawarkan., kemampuan tersebut dilihat dari seberapa besar penjualan yang diperoleh perusahaan. Untuk meningkatkan aktivitas konsumsi, maka peran distribusi dan produksi sangat membantu.
Karakteristik sistem bisnis
1. Kompleksitas dan keanekaragaman
Misalnya berupa kelompok industri dari berbagai macam sektor.
2. Saling ketergantungan
Saling membutuhkan diantara perusahaan, output yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan akan menjadi input bagi perusahaan lain., hubungan ketergantungan dalam istilah ekonomi disebut sebagai industri hilir dan
industri hulu.
3. Perubahan dan inovasi
Diperlukan oleh bisnis karena menghadapi perubahan lingkungan bisnis yang cepat. Perubahan ini demi memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada konsumen.
Alternatifnya adalah :
- mengembangkan produk yang sudah ada
- menciptakan produk yang betul-betul baru
Jenis-jenis Badan Usaha
1. Badan Usaha / Perusahaan Perseorangan atau Individu
Perusahaan perseorangan adalah badan usaha kepemilikannya dimiliki oleh satu orang. Individu dapat membuat badan usaha perseorangan tanpa izin dan tata cara tententu. Semua orang bebas membuat bisnis personal tanpa adanya batasan untuk mendirikannya. Pada umumnya perusahaan perseorangan bermodal kecil, terbatasnya jenis serta jumlah produksi, memiliki tenaga kerja / buruh yang sedikit dan penggunaan alat produksi teknologi sederhana. Contoh perusahaan perseorangan seperti toko kelontong, tukang bakso keliling, pedagang asongan, dan lain sebagainya.
ciri dan sifat perusahaan perseorangan :
- relatif mudah didirikan dan juga dibubarkan
- tanggung jawab tidak terbatas dan bisa melibatkan harta pribadi
- tidak ada pajak, yang ada adalah pungutan dan retribusi
- seluruh keuntungan dinikmati sendiri
- sulit mengatur roda perusahaan karena diatur sendiri
- keuntungan yang kecil yang terkadang harus mengorbankan penghasilan yang lebih besar
- jangka waktu badan usaha tidak terbatas atau seumur hidup
- Sewaktu-waktu dapat dipindah tangankan
0 komentar:
Posting Komentar